Karena kami tiba di sekitar jam 00.00 di pelabuhan bakahawening, dan langsung mencari bus menuju terminal lampung, setelah mendapatkan bus akhirnya bus yang kami naiki berangkat menuju terminal lampung sekitar jam 01.00, liak liuk perjalanan malam menemani lelah yang dirasa selama perjalanan, bahkan tidurpun menjadi teman yang baik saat itu, sekitar pukul 04.00 kami tiba diterminal lampung, kami butuh sekitar 15 menit lagi untuk sampai kerumah teman lama kami itu, tak disangka ternyata perjalanan lebih dari 15 menit karena kami sempat kesasar di luar terminal, malum masih baru jadi mencoba meraba-raba jalan yang dituju.
Pintu masuk museum lampung, Rajabasa, Pictures by sufryanthi |
Ahh.. Akhirnya sudah masuk tanggal 29 januari 2014, dimana jalan-jalanpun dimulai setelah kemarin sebelumnya author bersama gak jalan juga dikarenakan tepar semua, setelah pergi ke bank author menyempatkan untuk mampir ke museum lampung lokasinya masih bersebelahan dengan UNILA maka dari itu museum menjadi tujuan pertama author dilampung ini, tepatnya sekarang berada dikota rajabasa, untuk masuk kedalam museum kalian akan dikenakan Rp. 5.000,-/orang
Peninggalan sejarah islam masuk ke tanah sumatera, lampung, Pictures by sufryanthi |
Alphabet lampung, Pictures by sufryanthi |
Alpabet lampung (perlu diketahui, karena banyaknya imigran dari daerah jawa, jadi pasti kita banyak menemukan banyak dari warganya yang lebih fasih berbahasa jawa ataupun bahasa diluar daerah lampung itu sendiri, dapat info dari teman gue si, katanya yang memakai bahasa lampung asli biasanya ditemukan didaerah-daerah yang jauh dari kota atau asli pribuminya, secara langsung si belum pernah dengar bahasa lampung itu bagaimana)
Taman kupu-kupu Gita Persada, Lampung, Pictures by sufryanthi |
Taman kupu-kupu gita persada, untuk masuk kesini kalian dikenakan Rp. 10.000,-/orang, disini terdapat beberapa koleksi kupu-kupu yang dikembangkan tempat konservasi ini dibuat oleh salah satu dosen UNILA untuk kepentingan penelitian dan menjadi tempat wisata, namun cukup disayangkan tempat yang kurang strategis mungkin kurang terlihat nyaman untuk kupu-kupu yang di biakkan disini, tempat yang terlihat kurang terurus, dan jarang dijamah pengunjung membuatnya kelihatan seperti tempat yang tertinggal, biasanya pengunjung berasal dari kalangan siswa sampai mahasiswa yang sedang study tour ke daerah lampung, tapi dapat kesempatan melihat dan menyentuh kupu-kupu yang baru keluar dari kepompongnya menjadi sesuatu hal yang luar biasa bagi author, pengalaman untuk pertama kalinya, sedikit informasi kupu-kupu hanya memiliki hidup selama kurang lebih 3 bulan saja loh. Jadi mari rawat lingkungan kita, supaya banyak kupu-kupu.
Oleh-oleh khas lampung, ragam kripik pisang dengan banyak rasa yang bisa dibeli perkilo, Pictures by sufryanthi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar