Jumat, 04 Juli 2014

ENAK MANA? JOMBLO ATAU ...... #Backpacker'sStory

     Nah.. jadi enak yang mana? punya pacar berakhir menjadi pertanyaan dari hubungan itu atau gak punya pacar tapi merasa sepi karena tak berpasangan? pertanyaan² yang seperti ini biasanya udah gak aneh deh, pasti ada yang jawab gak enak punya pasangan dengan alasan kurang bebas, ada yang merasa memiliki pasangan adalah hal yang wajib karena merasa ada yang ngertiin kita, ada yang perhatiin, yaa.. walaupun sebenarnya hal tersebut juga bisa ditemukan dilingkungan keluarga, sahabat juga teman dekat. Inget yàk ini cuma cerita.

     Gue punya cerita unik dari seseorang yang gue kenal, kita panggil aja dia bunga, hehehe..
bunga adalah anak remaja yang tumbuh menjadi wanita dewasa dari kegigihan hidup, mencoba tegar gak pernah mau menyusahkan orang lain, remaja yang menjadi wanita tanpa sosok ayah yang selalu menjadi jenderal dikehidupannya, selalu menjadi teman canda ditengah jalan menemani antar dan pulang sekolahnya, dan sosok pria yang sering satu pemikiran untuk bilang kalau ibu kurang pandai memasak. Tapi bukan itu yang jadi cerita gue, sesuai tema yang w bahas adalah kehidupan cintanya yang menurut gue unik.

    Gue mulai ceritanya, dulu waktu tahun 2009 adalah waktu dimana kami gue, termasuk si bunga dan ketiga sahabat gue lulus dari sekolah menengah kejuruan, mau gak mau ada kehidupan baru yang siap diarungi, bunga memilih melanjutkan kuliah di kota belimbing, gue dikota hujan dengan salah satu sahabat gue, yuni memilih bekerja di kota metropolitan, dan dina yang melaju untuk menikah terlebih dahulu dan menetap di kota kembang.

     Back to story, singkat cerita intinya si bunga bertemu dengan seorang pria yang udah buat dia jatuh hati, sebut saja si pria bambang (untuk pemilik nama bambang, semua ini hanya rekayasa semata), lanjut.. setelah beberapa hari, beberapa bulan, pengakuan hatipun sudah tak terbendung lagi, bunga menyatakan gundah gulana hatinya yang ia pendam, dan bambangpun menaruh hati pada si bunga, intinya jadilah mereka. siapa sih yang gak seneng kalau jadian, dah kayak bakwan goreng anget-anget tinggal dimakan enak ditambah sambel goreng atau sambel kacang (loh.. ini ngomong apa gue), tapi tapi tapi, sifat bambang yang aduhai cueknya adalah tantangan tersendiri untuk bunga, tahun pertama masih ketahan, tahun kedua cukup tertahan, tahun ketiga babak toleransi karena sayang kalau putus, tahun keempat babak penyisihan, dan jeng jeng jeng.. bertahun-tahun bertahan, hingga akhir kesabaran bunga di tahun kelima adalah tahun grand final, menetapkan ego masing², mencoba saling memberi feedback yang walaupun tak ada feedback yang diharapkan oleh si bunga.

     Ditahun penuh kelelahan, bunga mencari pelarian dari rasa tangis yang selalu dia tahan, datang gue dengan niat melanjutkan study di kota belimbing, gue tinggal dengan si bunga, hobi gue tukang ngaprak, jalan kemana aja dijalanin karena gue freeman gak ada yang harus w kabarin kecuali ibu gue, dan gak ada yang harus gue tanya "udah makan belom?" "lagi apa?" "gimana kabarnya?" "jaga kesehatannya yaa..", oh.. come on.. pernah mikir begitu juga gak lo sama kedua orang tua lo, tu lah basic kenapa gue merasa kalau gue adalah orang yang terlahir bebas hahaha.. oya.. back.. bunga teracunlah dengan hobi main tanah disawah, sampai akhirnya, dia melihat peluang akan pandangan dia pada bambang, entah kronologisnya persisnya seperti apa, yang gue tau bambang merasa perubahan bunga dikarenakan bunga telah menemukan kumbang di sawah. bunga tak puas dengan keputusan bambang yang menjugde bunga seperti yang telah diceritakeun diatas, bunga berharap bambang merubah pandangannya yang selalu salah akan keberadaan bunga selama ini, nyatanya yg didapat bunga, kurangnya rasa percaya bambang membuat bunga resah dengan hatinya yang selama ini lelah oleh tindak tanduknya bambang, mau ditahan bagaimana lagi, bambangpun terbang dengan sayap lain yang menjadi pilihannya, dan membuat bunga mencukupkan rasanya selama ini pada bambang, gue jadi bingung kalau udah dalam kondisi ditengah² gini, milih ngejones apa kagak, cuma kalau baca coretan diatas, gue merasa alone never always bad, but feel lost inside. tapi brooo moving on is not always easily too, that so hardly you know. Jadi serba salah jugakan dengernya, tapi ya balik lagi setiap orang punya pendapat masing².

     Hikmah dari tulisan gue ini sebenarnya bagaimana kita menyikapi tiap keadaan yang kita jalani, mulus terus juga gak enak, gak ada yang dijadikan bingkai pendewasaan kita di masa yang akan datang. Intinya apapun pilihan lo, lo harus siap jalani atas setiap keputusan yang lo ambil, sesali sedari awal keputusan lo, supaya rasa penyesalan yang amat sangat nanti gak terlalu berlebihan, dampaknya panjang kawans kalau mikir terlalu pendek, belajar dan belajar itu kunci jawaban yang pas buat ngebina hubungan ataupun yang masih mau sendiri saat ini..

     Trust your self, because there you'll find the keyword of true love ^_^
semua ini hañyà fiksi dari otak w yang lagi ngomel, iseng ajà buat kongkow :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN LAMA